Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ
الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. (Al-Baqarah:222)
Nabi saw adalah sosok yang
paling bersih badannya, pakaiannya, rumahnya dan majlisnya, bahkan tubuhnya
begitu bersih berkilau, seperti yang pernah disebutkan dalam hadits Hindun bin
Abi Halah. Bahkan seluruh anggota tubuhnya mulai dari rambut hingga ujung kaki
dan pakainnya sangatlah bersih, warna yang cemerlang dan ini semua menunjukkan
akan kebersihan sosok beliau.
Disisi lain nabi saw adalah
sosok dari makhluk Allah yang paling bersih jiwanya, bahkan ini yang menjadi
perhatian utama Allah sebelum beliau diangkat sebagai nabi dan rasul. Hal tersebut
sangatlah bagi kitajelas, bahwa sejak awal kelahirannya hingga mendapatkan
wahyu, Allah memeiharanya dari berbagai kotoran, najis dan fawahis baik yang
zhahir maupun batin. Allah berfirman:
وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ
“Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia”. (Al-Maidah:67)
·
Allah juga memelihara beliau dari mengikuti
perbuatan yang melalaikan, seperti kisah beliau saat kecil yang tertarik dengan
kebiasaan orang-orang Arab Quraisy, beliau pernah tertarik padanya, namun
beberapa beliau mendekatinya Allah menjadikannya tertidur dan tertidur.
·
Allah memeliharanya dari jiwa dan hati yang
kotor, beliau pernah dibelah dadanya oleh malaikat Jibril, untuk dibersihkan
tubuhnya dari kotoran yang bersifat batin.
·
Allah memeliharanya dari perbuatan dusta,
sehingga sejak belia beliau sudah dijuluki oleh wara Arab saat itu dengan
Al-Amin.
Dalam ayat Allah juga
memerintahkan kepada Nabi saw juga senantiasa membersihkan pakaian dan jiwanya;
dari kotoran zhahir dan batin yang berupa perbuatan dusta, dosa dan keji. Allah
berfirman:
وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ. وَالرُّجْزَ فَاهْجُر
“Dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah”.
(Al-Mudatsir:4-5)
Oleh karena itulah, nabi
saw mengajak umatnya untuk senantiasa hidup
bersih; zhahir dan batin, dan memperingatkan mereka dari hidup yang kotor; baik
zhahir dan batin.
Adapun arahan-arahan untuk
senantiasa hidup bersih adalah seperti yang terdapat dalam hadits-hadits nabi
sebagai berikut:
1.
Arahan beliau bahwa prinsip
ajaran Islam adalah mengajarkan kebersihan
Diriwayatkan oleh imam
Tirmidzi dari Saad ra nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT adalah baik
dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, dermawan mencintai
kedermawanan, pemurah dan mencintai sosok pemurah, maka dari itu bersihkanlah jiwa-jiwa kalian…”
Dalam hadits lain disebtukan
dari Aisyah ra nabi saw bersabda: Sesungguhnya Islam adalah agama yang bersih,
maka bersihkan jiwa dan diri kalian, karena tidak akan masuk surga kecuali
orang yang bersih”. (Thabrani)
Dari Abu Hurairah ra secara
marfu’ nabi saw bersabda: “Bersih-bersihlah semampu kalian, karena sesungguhnya
tidak membangun agama Islam kecuali atas dasar kebersihan, dan tidak akan masuk
surga kecuali yang bersih-bersih”.
2.
Arahan Nabi saw untuk menjaga
kebersihan badan dan anggota tubuh lainnya
·
Perintah untuk mandi
Dari
imam Ahmad meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah bahwa Nabi saw bersabda: “Setiap
muslim harus mandi, minimal satu kali dalam sepekan, yaitu pada hari jum’at”.
·
Perintahnya untuk membersihkan seluruh anggota
tubuh, karena hal demikian adalah fitrah dan ajaran para nabi dan Rasul.
Diriwayatkan
oleh imam Muslim dari Aisyah ra bahwa nabi saw
bersabda: “Sepuluh perkara yang merupakan fitrah (maksudnya adalah
fitrah agama yang telah Allah anugerahkan kepada setiap hamba, atau ia
merupakan perkara yang telah dibawa oleh para nabi dan disepakati dalam syariat
samawiyah); yaitu menggunting kumis, menata jenggot, siwak, istinsyaq
(memasukkan air ke dalam hidung), memotong kuku, mencuci tangan, mencabut
(boleh juga mencabutnya) bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, istinja’”.
Dari
sisi lain nabi memperingatkan umat dari mengabaikan sepuluh hal diatas dalam
tempo yang lama, seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Hasan ra berkata:
Nabi memberikan tenggang waktu kepada kami dalam menggungting kumis, memotong
kuku, mencabut atau mencukur bulu ketiak
dan bulu kemaluan dalam 40 malam, - maksudnya adalah jika ada kebutuhan lain
sehingga tidak dapat melakukannya maka tidak boleh lewat 40 malam, namun lakukanlah
setiap pekan.
3.
Arahan beliau untuk
senantiasa membersihkan bekas makanan dan minuman.
Imam
Tirmidzhi meriwayatkan dari Salman berkata Nabi saw bersabda: “Keberkahan
makana adalah berwudhu sebelum dan setelahnya”. (maksudnya adalah wudhu secara
bahasa yaitu mencuci kedua tangan, bukan wudhu syar’i).
4.
Arahan beliau untuk
senantiasa membersihkan pakaian
Imam
Thabrani dan Abu Nuaim dari Umar bin Al-Khattab ra dari Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya diantara kemuliaan orang beriman dihadapan Allah adalah baju yang
bersih dan keridhaannya terhadap urusan dunia”.
5.
Arahan beliau untuk
senantiasa membersihkan rumah dan pekarangannya.
6.
Arahan beliau untuk
senantiasa membersihkan masjid dan menjadikan amal tersebut sebagai bagian dari
mendekatkan diri kepada Allah dan kebaikan yang agung
Dari
Abu Daud dan tirmidzi meriwayatkan, dari Anas bin mali bahwa Nabi saw bersabda:
“Diperlihatkan padaku ganjaran umatku sampai pada seseorang yang membuang
kotoran dari masjid, dan diperlihatkan pula dosa-dosa umatku, dan saya tidak
melihat dosa yang sangat besar dari orang yang diberikan satu surat atau satu
ayat namun lupa setelahnya”.
Karena
itu, umat Islam hendaknya memperhatikan masjid yang ada dilingkungannya dan
berusaha untuk memelihara kebersihan dan membersihkannya, walaupun terhadap
sesuatu yang kecil dan remeh, dan jika melihat ada kotoran di masjid maka ambil
dan buanglah di tempat sampah, atau berusahalah membersihkannya dan jangan
dibiarkan kotor.
7.
Arahan beliau untuk
membersihkan jalan-jalan, tampat-tempat umum dan melarangnya dari mengotori
atau meletakkan sesuatu yang membahayakan; dan menjadikan hal tersebut bagian
daripada keimanan seseorang.
Seorang
mukmin tidak boleh membiarkan ada kotoran yang di jalanan, jika dirinya melihat
kotoran dan bisa membersihkannya, dan tidak ada orang yang bisa membersihkannya
maka dia lebih utama dan wajib untuk melakukannya dan tidak boleh membiarkannya
kotor apalagi menambahkan kotoran lain dengan membuang sampah sembarangan. Dan
harus difahami pula bahwa membersihkan kotoran dari jalan adalah bagian dari
iman bukan sekedar keutamaan saja.
Dari
sini dapat kita simpulkan bahwa Rasulullah saw adalah sosok yang paling bersih
dari sisi batin dan zhahir, bersih dari dosa dan maksiat, bersih dari kotoran
dan najis, dan beliau senantiasa mengajak umat untuk senantiasa menjaga
kebersihan dan melakukan kebersihan diri dan jiwa serta lingkungan yang ada
disekitarnya, dan menjadikan itu semua bagian dari keimanan seseorang.
Dan
yang lebih utama dan harus senantiasa dibersihkan lalu dijaga kebersihannya bagi
setiap mukmin adalah kebersihan jiwa atau batin, karena ia merupakan pangkal
kebaikan yang ada dalam tubuh setiap ini. Baru setelah itu menyeimbangkannya
dengan kebersihan jasadi, lingkungan dan alam sekitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar