02. Bahagiakan Hidup
Dengan Iman
Makna Iman
Iman secara bahasa adalah kebalikan dari Kufur; yaitu pengakuan
yang terpatri dalam hati sementara kufur adalah ketiadaan pengakuan.
Adapun iman secara syara’ adalah Membenarkan dalam hati,
mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan .
Dari definisi dapat difahami bahwa iman adalah tambatan
hati yang diucapkan dan dilakukan dalam berbagai perbuatan. Karena itu
Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan yang sama
dalam satu keyakinan, maka orang-orang beriman adalah mereka yang didalam
hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama. Sebagaimana orang
beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki
prinsip. atau juga orang yang pandangan hidup yang jelas dan sikap hidup yang
teguh tanpa terombang-ambing oleh silaunya kehidupan dunia.
Pembagian Iman; Iman
ada dua macam
1. Iman yang Hak;
yaitu iman yang ditujukan kepada Allah, Rasul, kitab-kitab,
malaikat, yaumil Akhir dan taqdir, senantiasa mengarahkan hidupnya karena Allah
dan sesuai dengan kayakinannya.
2. Iman yang Batil;
yaitu iman yang ditujukan kepada selain Allah, tidak sesuai
dengan syariat Allah, beriman kepada dukun, sihir, ahli nujum (peramal) dan
lain sebagainya, sebagaimana mereka juga yang senantiasa berpegang teguh pada
keyakinan yang salah dan tidak mau menerima kebenaran yang diterima.
Iman adalah cara Allah
memelihara jati diri manusia dan memberikan kebahagiaan hakiki.
Jika difahami dengan seksama ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits nabi
saw, maka akan ditemukan pentingnya iman pada diri setiap insan dalam menjalani
hidupnya di muka bumi ini. Dengan iman maka hidup seseorang akan memiliki
nilai, makna dan jati diri yang mulia disisi Allah, bahkan dengan itulah
manusia mendapatkan kebahagiaannya yang hakiki.
Seseorang boleh berbangga dan merasa bahagia pada saat memiliki
kekayaan, harta berlimpah, rumah mewah, tanah yang luas, jabatan yang tinggi
atau umur yang panjang namun harus disadari itu semua merupakan kebahagiaan
nisbi yang terbatas pada kehidupan duniawi belaka, apalagi jika tidak dilandasi
dengan iman maka segala kenikmatan tersebut akan berbuah malapetaka. Allah SWT
berfirman: “Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa
pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka.
Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan”. (Ali
Imran:178
Allah juga berfirman: “Janganlah sekali-kali kamu terperdaya
oleh kebebasan (kesenangan berupa kelancaran dan kemajuan dalam perdagangan dan
perusahaan mereka) orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah
kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan
Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya. Akan tetapi orang-orang yang
bertakwa kepada Tuhannya, bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya sebagai tempat tinggal (anugerah)
dari sisi Allah. dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang
yang berbakti. (Ali Imran:196-198)
Tanpa iman hidup manusia akan hampa, tidak memiliki nilai dan
jati diri disisi Allah dan bahkan tidak berbeda dengan makhluk lain seperti
binatang, bahkan lebih rendah dari binatang.
Marilah kita lihat beberapa ayat Allah tentang hakikat iman yang
dapat memberikan setiap insan menggapai kemuliaan dan jati diri yang terbaik
disisi Allah.
1. Manusia selalu dalam kerugian kecuali orang-orang yang
beriman yang tidak akan mengalaminya.
Allah berfirman: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran. (Al-Asr:1-3)
2. Manusia adalah makhluk sempurna, namun kesempurnaannya akan
dapat jatuh dan hina jika tidak dipertahankan dengan keimanan.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya . Kemudian Kami kembalikan
Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya”. (At-Tiin:4-6)
3. Manusia yang beriman senantiasa mendapat kehidupan yang baik
dan sejahtera serta ganjaran berlimpah disisi Allah.
Allah berfirman:“Barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman,
Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan”. (An-Nahl:97)
4. Manusia yang beriman, umurnya senantiasa dilimpahi keberkahan
dan mendapat rahmat sepanjang hidupnya.
Nabi saw bersabda: “Sebaik-baik manusia
adalah yang panjang umurnya dan baik perbuatannya”. (TIrmidzi)
Sementara itu, manusia tanpa iman akan mengalami kerugian besar,
baik di dunia maupun diakhirat, bahkan Allah SWT mentamtsilkan orang-orang
kafir dengan berbagai tamtsil yang sangat buruk.
1. Manusia tanpa iman, ibarat binatang hina bahkan lebih hina
dari itu.
Allah berfirman: “Terangkanlah kepadaku
tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu
dapat menjadi pemelihara atasnya?, Atau Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan
mereka itu mendengar atau memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak
itu)”. (Al-Furqan:43-44)
2. Manusia tanpa iman, segala perbuatannya bak fatamorgana yang
akan hampa dan tanpa nilai yang berharga disisi Allah.
Allah berfirman: “Berkatalah orang-orang
yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami: “Mengapakah tidak
diturunkan kepada kita Malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan
kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar
telah melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman”. Pada hari mereka melihat
malaikat dihari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa
mereka berkata: “Hijraan mahjuuraa. Dan Kami hadapi segala amal yang
mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan”. (Al-Furqan:21-23)
Dan Allah juga berfirman: “Dan orang-orang kafir
amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka
air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu Dia tidak
mendapatinya sesuatu apapun. dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu
Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah
sangat cepat perhitungan-Nya”. (An-Nuur:39)
3. Manusia tanpa iman, kehidupannya bak laba-laba yang membuat
sarang (jaring) sebagai tempat tinggal yang mudah dihancurkan.
Allah berfirman: "Perumpamaan orang-orang
yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang
membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba
kalau mereka mengetahui”. (Al-Ankabut:41)
4. Manusia tanpa iman, kehidupannya bak anjing yang senatiasa
menjulurkan lidahnya.
Allah berfirman: “Dan kalau Kami
menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu,
tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah,
Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya
dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah
perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah
(kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir”. (Al-A’raf:176)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar